Menghitung body mass index atau BMI sebelum memulai program diet, dapat membantu untuk mengetahui kelebihan berat badan saat ini, serta berapa target yang ingin dicapai untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Apa itu body mass index, serta bagaimana cara menghitungnya secara mandiri? Mari simak ulasan di bawah ini.
Cara menghitung BMI secara mandiri |
sahabat waNita,
Pada umumnya, melakukan program diet bertujuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang proporsional. Lalu untuk jangka panjangnya, diet merupakan lifestyle sebagai investasi kesehatan di kemudian hari, seperti yang sudah diulas sebelumnya dalam artikel Tips Memulai Program Diet
Sebelum memulai program
diet, alangkah baiknya sahabat waNita mengetahui terlebih dahulu, kira-kira seberapa
besar kelebihan berat badan saat ini. Serta berapa target yang mesti dicapai,
untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Cara sederhana yang
dapat sahabat waNita lakukan adalah dengan menghitung body mass index atau BMI.
Mengenal
Body Mass Index
Body
mass index (BMI), dalam Bahasa Indonesia disebut juga Indeks
Masa Tubuh (IMT). BMI merupakan estimasi lemak tubuh, yang dihitung dari tinggi
dan berat badan. Sebuah indikator pengukuran yang digunakan untuk menentukan,
apakah berat badan seseorang ideal atau tidak.
BMI dikembangkan oleh
Adolphe Quetelet selama abad ke-19. Dari hasil perhitungan BMI, akan
dikategorikan, apakah seseorang memiliki berat badan yang normal, kurus (underweight), berlebih (overweight), atau obesitas.
Bagaimana Cara Menghitung BMI?
Ada 2 cara yang
digunakan untuk menghitung BMI secara mandiri, yaitu melalui pengukuran
imperial dan metrik. Salah satunya yang biasa diterapkan di Indonesia.
Pengukuran
Imperial
Menghitung BMI melalui
pengukuran imperial, biasa diterapkan di Amerika Serikat. Cara menghitungnya
menggunakan satuan pound untuk berat badan, serta inci untuk tinggi badan.
Cara menghitung BMI melalui
pengukuran imperial adalah sebagai berikut:
BB : (TBxTB)} x Faktor
Konversi yaitu 703
Contoh: Berat badan
seseorang 130 pounds, kemudian
tingginya 60 inches.
Hasil BMI: {130 x (60x60)} x 703
{130
x 3600} x 703 = 25,4
Pengukuran
Metrik
Cara yang kedua yaitu
dengan pengukuran metrik. Pengukuran ini yang biasa diterapkan di Indonesia.
Satuan pengukurannya menggunakan kilogram untuk berat badan, serta meter untuk
tinggi badan.
Cara menghitung BMI
melalui pengukuran metrik adalah sebagai berikut:
BB : (TBxTB)
Contoh: Berat badan
seseorang 60 KG, kemudian tingginya 150 CM (1,5 M)
Hasil BMI: 60 : (1,5 x 1,5)
60
: 2,25 = 26,6
Kategori
BMI untuk Pria dan Wanita Dewasa
Setelah melihat hasil
akhir BMI, berikut ini standar berat badan ideal bagi pria dan wanita,
berdasarkan data WHO.
Dari data di bawah ini,
sahabat waNita masuk dalam kategori yang mana?
< 18,5 : Berat badan
kurang (underweight)
18,5 – 24,9 : Berat
badan normal
25 – 29,9 : Berat badan
berlebih (overweight)
>30 : Obesitas
Menghitung
BMI Melalui Aplikasi
Cara termudah untuk
menghitung BMI adalah melalui aplikasi kalkulator BMI. Salah satu yang sahabat
waNita dapat gunakan adalah Kalkulator BMI dari website hellosehat.com
Klik pilihan
jenis kelamin, kemudian isi data usia, berat badan, serta tinggi badan. Beberapa
detik kemudian akan keluar hasilnya. Sahabat waNita akan masuk dalam kategori berat
badan berlebih, obesitas 1, atau obesitas 2.
Walau kategorinya
sedikit berbeda dengan di atas, namun hasilnya kurang lebih sama.
Yang
Perlu Diperhatikan dalam Menghitung BMI
Menghitung BMI – baik dihitung
secara manual maupun menggunakan aplikasi, merupakan cara pengukuran sederhana.
Hanya untuk screening secara mandiri.
Bila memang diperlukan, dapat dilakukan pengukuran lebih lengkap di rumah sakit
atau klinik.
Menghitung BMI secara
mandiri hanyalah untuk esmitasi. Tidak dapat dikatakan bahwa hasilnya 100% akurat,
karena yang dihitung hanyalah melalui berat dan tinggi badan, tanpa mengikutsertakan
usia, jenis kelamin, massa otot, massa tulang, lemak tubuh, serta kadar air
dalam tubuh – seperti pengukuran lengkap di rumah sakit atau klinik.
Cara menghitung BMI
secara mandiri ini juga hanya dapat dilakukan oleh pria dan wanita dewasa. Bagi
anak-anak dan remaja, cara menghitungnya harus melihat usia dan jenis kelamin
juga, jadi harus dilakukan secara lengkap di rumah sakit atau klinik.
Menghitung BMI secara
mandiri juga tidak dapat dilakukan oleh wanita hamil, maupun atlet yang umumnya
memiliki massa otot yang besar.
Walau hanya estimasti
yang tidak 100% akurat, namun menghitung BMI secara mandiri tentu dapat membantu
saat ingin melakukan program diet secara mandiri.
Jangan terkejut melihat angka, serta jangan hanya terpaku mengejar angka. Karena sejatinya goal dalam melakukan program diet adalah memiliki tubuh yang sehat, kencang, serta gumpalan lemak yang minim. Selamat mencoba.
semoga terus usaha tercapai mengejar bmi yg terbaik untuk kamu., ;p
ReplyDeleteSehat selalu Wak :D
DeleteBeneeer mba. Aku Skr ini berat nya 50. Tapi ngerasa badan lebih pas, dibanding dulu pas 46-47. Kayaknya bbrp celana malah sempit. Bisa jadi memang massa otot nambah, tapi lemak berkurang. Makanya ngerasa pakaian JD ga sempit, dan LBH terlihat proporsional dibanding berat yg dulu.
ReplyDeleteJD memang faktornya banyak kalo mau diukur secara detil.
Masya Allah, Mba Fanny WO-nya rajin ya, jadi massa ototnya naik. Moga sehat selalu, Mba Fanny :)
Delete